Sabtu, 08 November 2014

Cadenas d'amour (Gembok Cinta)



Source: www.paris-saint-honore.com


Langkah kami memburu, cemas dan panik tergambar jelas di wajah Risa.

“Maafin aku, Aris. Kalau saja aku tidak terlalu lama di Flea Market, kita tidak akan ketinggalan rombongan.” pinta  Risa sesenggukan.

“Kau sudah mengatakannya tujuh kali, Ris,” ujarku tanpa memandangnya, mataku fokus mengamati sekitar, berharap menemukan rombongan kami di antara bule-bule Paris. “Lagi pula, bagaimana bisa handphone-mu ketiggalan?”

Handphone-mu yang yang mati itu juga sama useless-nya.”

Kami terus melangkah, berharap tidak semakin tersesat di kota yang baru pertama kali dikunjungi. Ketika keluar dari jalan setapak, kaki kami berhenti serempak.

“Itu Pond des Arts?”

“Apa?” tanya Risa bingung.

“Jembatan Cinta.”

Aku mendorongnya berlari menuju Jembatan Sungai Seine. Kami terpana. Ribuan gembok warna-warni tersemat di kedua sisi jembatan.

Risa meneliti beberapa gembok, dahinya berkerut.

“Kau tidak tahu? Orang-orang memasang gembok bertuliskan namanya dan pasangannya lalu membuang kuncinya. Makanya jangan cuma baca cerita sihir.”

“Hey! Cerita magic-fantasy itu asyik, bisa menyalurkan imajinasiku yang liar.”

Well, terakhir kali kau berkutat dengan barang-barang penyihir, membuat kita tersesat di Paris!”

Sontak kami terbahak. Kembang api terpercik di hatiku. Aku mengeluarkan gembok merah kecil bertuliskan ARIS P RISA dan mengaitkannya di sisi jembatan.

“Jangan harap aku akan bilang ‘so sweet’. Dan, apa maksud tulisan ini? Anagram kata PARIS dari nama kita?”

“Ayolah, Ris, aku iseng saja.” Sergahku, menaruh kunci di genggamannya.

“Oke, ARIS dan RISA bersatu dalam ikatan ‘P’ersahabatan.” Tangannya berayun melempar kunci ke arah matahari senja.

Risa merusak momen yang kupikir tepat untuk menyatakan peraaanku. Namun, aku terus berharap ‘P’ersahabatan akan segera bermetamorfosis menjadi ‘P’asangan kekasih.

***

Source: pixabay.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harry Potter - Delivery Owl