Percy Jackson’s Greek Gods
Penulis: Rick Riordan
Ilustrasi: John Rocco
Penerbit: Noura Books Publishing
Kode Buku: ND-198
ISBN: 9786020989884
Tahun Terbit: Juli 2015
Halaman: 412 Halaman, softcover
Rating: 9/10
Rating: 9/10
Saat sebuah penerbit di New York
memintaku menuliskan apa yang kuketahui tentang dewa-dewi Yunani, tanggapanku
adalah, “Apa kita bisa melakukannya secara anonim? Karena aku tak mau para dewa
Olympus marah padaku lagi.” Tapi kalau itu bisa membantumu mengenali dewa-dewi
Yunani, dan bertahan hidup dari pertemuan dengan mereka kalau-kalau mereka
muncul di hadapanmu, maka kurasa menuliskan semua ini bisa menjadi perbuatan
baikku di minggu ini.
Ah, setelah lama seri Percy Jackson
and The Olympians selesai, para pembaca rindu akan cerita dari sudut pandang
Percy yang penuh sarkasme dan banyolan. Buku pendamping ini adalah jawabannya.
Ceritanya nih, Percy menulis buku tentang para dewa-dewi Yunani untuk sebuah
penerbit. Hasilnya, wah, jangan diragukan lagi. Para pembeli pun bersorak
riang. Lagi pula, siapa yang bisa mengisahkan tentang awal mula kelahiran
Dewa-Dewi Olympus lebih baik daripada seorang demigod masa kini? Waah,
bertahun-tahun hidup sebagai demigod dengan segala misi dan petualangan bunuh
diri, Percy sudah sangat khatam dengan tabiat para immortal tersebut. Apalagi
ada Annabeth di sisinya yang sering memberi kuliah tambahan tentang sejarah
mereka. Kalau begitu, kenapa tidak Annabeth saja yang menulis buku ini? Oh no,
sebagai demigod, kita sudah cukup pusing dengan disleksia dan GPPH. Kita butuh
hiburan, bukan textbook lagi (eheheh, maaf ya, Kak Annabeth). Jadiii, memilih
Percy adalah keputusan yang tepat. Dan jika kau ingin belajar sejarah Dewa-Dewi
Olympus dengan cara yang menyenangkan, membaca buku ini adalah keputusan yang
tepat juga.
Bab awal buku ini mengisahkan
pembentukan alam semesta. Dewa pertama bernama Chaos, sebuah kabut gelap pekat.
Kemudian kabut tersebut memadat dan membentuk Bumi serta menjadi pribadi yang
hidup, Gaea sang Ibu Bumi. Kemudian ada sang langit, Ouranos. Chaos juga
menciptakan lautan, dunia bawah, dll. Dari Gaea dan Ouranos lah, lahir para
immortal yang lain, seperti selusin Titan, Cyclops, dan Para Tangan Seratus.
Hubungan Gaea dan Ouranos yang makin renggang mengarah pada perlawanan para
Titan. Para Titan pun berhasil merebut kekuasaan dunia dengan dipimpin oleh
Kronos. Bersama Rhea, Kronos mempunyai anak, setenggah lusin Dewa-Dewi. Sayangnya
Kronos punya hobi menelan anak-anaknya sendiri.
Bab-bab berikutnya mulai berfokus
pada Dewa-Dewi Olympus. Semacam karma, kekuasaan Kronos digulingkan oleh
anak-anaknya, dan bertakhta lah mereka dengan dipimpin oleh Zeus sang Dewa
Langit. Secara berurutan, masing-masing dewa diceritakan dalam satu bab. Mulai
dari Zeus, eh bukan, mulai dari Hestia, Demeter, Persephone, Hera, Hades,
Poseidon, Zeus, Athena, Aphrodite, Ares, Hephaestus, Apollo, Artemis, Hermes,
dan terakhir Dionysus.
Favoritku adalah Athena. Hahaha,
bukannya apa-apa, hanya saja di fandom Percy Jackson ini aku sudah
mendeklarasikan diri sebagai Son of Athena, penghuni Cabin 6 di Camp
Half-Blood. Mengidolakan ibu sendiri itu tidak salah kan? Jadi, Athena ini
merupakan anak Zeus dengan Titan Metis. Tapi, Athena tidak lahir ke dunia dari
perut Metis, melainkan dari kening kepala Zeus. Benar-benar proses melahirkan
yang menggegerkan Olympus. Hmm, kok bisa? Athena lalu mengumumkan dirinya
sebagai Dewi Peperangan dan Kebijaksanaan. Peperangan di sini lebih ke taktik
dan strategi perang, bukan perang barbar seperti Ares. Sebagai Dewi
Kebijaksanaan, Athena menciptakan pohon zaitun (menjadi pohon keramatnya), cara
menghitung angka, dan mengajari manusia menenun kain. Hewan keramatnya adalah
burung hantu dan ular. Kisah persahabatan Athena dengan Pallas sugguh
mengharukan. Eits, tapi jangan remehkan Athena, bisa-bisa dia mengubahmu
menjadi laba-laba atau mengubah helaian rambutmu menjadi ular.

Sebagai Dewi Perang, Athena
memutuskan untuk tidak menikah lho. Padahal banyak pria menggodanya, termasuk
Hephaestus. Tapi bukan berarti Athena tak bisa punya anak. Lagi-lagi, kok bisa?
Seperti kataku di awal, membaca
buku ini benar-benar menyenangkan. Humor-humor Percy yang jenaka membuat
pembaca tidak jadi pusing dengan keruwetan hidup dan hubungan para Dewa. Membaca
buku ini memberikan banyak pengetahuan baru, tentang para Dewa-Dewi Olympus
tentu saja, bagaimana sejarah kelahiran mereka, sifat, simbol, kesukaan, dan
hobi mereka untuk balas dendam. Saat membaca buku Percy Jackson's Greek Gods ini, aku sering manggut-manggut
sendiri. Bagaimana tidak? Banyak cerita yang menjadi latar belakang atau asal-usul
suatu hal. Misalnya, nasib tragis Kallisto yang berhubungan dengan adanya rasi
bintang Ursa Major, asal-usul kuda, pohon zaitun, cheeseburger, pohon anggur,
minuman anggur, cheeseburgers, bagaimana seruling dan harpa ditemukan,
cheeseburgers, dll.

Images source: ilustrasi oleh John Rocco dalam buku Percy Jackson's Greek Gods
Tidak ada komentar:
Posting Komentar