Kamis, 16 Maret 2017

Percy Jackson Mendongeng tentang Dewa-Dewi Olympus


 

Percy Jackson’s Greek Gods

Penulis: Rick Riordan
Ilustrasi: John Rocco 
Penerbit: Noura Books Publishing
Kode Buku: ND-198
ISBN: 9786020989884
Tahun Terbit: Juli 2015
Halaman: 412 Halaman, softcover
Rating: 9/10


Saat sebuah penerbit di New York memintaku menuliskan apa yang kuketahui tentang dewa-dewi Yunani, tanggapanku adalah, “Apa kita bisa melakukannya secara anonim? Karena aku tak mau para dewa Olympus marah padaku lagi.” Tapi kalau itu bisa membantumu mengenali dewa-dewi Yunani, dan bertahan hidup dari pertemuan dengan mereka kalau-kalau mereka muncul di hadapanmu, maka kurasa menuliskan semua ini bisa menjadi perbuatan baikku di minggu ini.


Ah, setelah lama seri Percy Jackson and The Olympians selesai, para pembaca rindu akan cerita dari sudut pandang Percy yang penuh sarkasme dan banyolan. Buku pendamping ini adalah jawabannya. Ceritanya nih, Percy menulis buku tentang para dewa-dewi Yunani untuk sebuah penerbit. Hasilnya, wah, jangan diragukan lagi. Para pembeli pun bersorak riang. Lagi pula, siapa yang bisa mengisahkan tentang awal mula kelahiran Dewa-Dewi Olympus lebih baik daripada seorang demigod masa kini? Waah, bertahun-tahun hidup sebagai demigod dengan segala misi dan petualangan bunuh diri, Percy sudah sangat khatam dengan tabiat para immortal tersebut. Apalagi ada Annabeth di sisinya yang sering memberi kuliah tambahan tentang sejarah mereka. Kalau begitu, kenapa tidak Annabeth saja yang menulis buku ini? Oh no, sebagai demigod, kita sudah cukup pusing dengan disleksia dan GPPH. Kita butuh hiburan, bukan textbook lagi (eheheh, maaf ya, Kak Annabeth). Jadiii, memilih Percy adalah keputusan yang tepat. Dan jika kau ingin belajar sejarah Dewa-Dewi Olympus dengan cara yang menyenangkan, membaca buku ini adalah keputusan yang tepat juga.


Bab awal buku ini mengisahkan pembentukan alam semesta. Dewa pertama bernama Chaos, sebuah kabut gelap pekat. Kemudian kabut tersebut memadat dan membentuk Bumi serta menjadi pribadi yang hidup, Gaea sang Ibu Bumi. Kemudian ada sang langit, Ouranos. Chaos juga menciptakan lautan, dunia bawah, dll. Dari Gaea dan Ouranos lah, lahir para immortal yang lain, seperti selusin Titan, Cyclops, dan Para Tangan Seratus. Hubungan Gaea dan Ouranos yang makin renggang mengarah pada perlawanan para Titan. Para Titan pun berhasil merebut kekuasaan dunia dengan dipimpin oleh Kronos. Bersama Rhea, Kronos mempunyai anak, setenggah lusin Dewa-Dewi. Sayangnya Kronos punya hobi menelan anak-anaknya sendiri.

Bab-bab berikutnya mulai berfokus pada Dewa-Dewi Olympus. Semacam karma, kekuasaan Kronos digulingkan oleh anak-anaknya, dan bertakhta lah mereka dengan dipimpin oleh Zeus sang Dewa Langit. Secara berurutan, masing-masing dewa diceritakan dalam satu bab. Mulai dari Zeus, eh bukan, mulai dari Hestia, Demeter, Persephone, Hera, Hades, Poseidon, Zeus, Athena, Aphrodite, Ares, Hephaestus, Apollo, Artemis, Hermes, dan terakhir Dionysus.


Favoritku adalah Athena. Hahaha, bukannya apa-apa, hanya saja di fandom Percy Jackson ini aku sudah mendeklarasikan diri sebagai Son of Athena, penghuni Cabin 6 di Camp Half-Blood. Mengidolakan ibu sendiri itu tidak salah kan? Jadi, Athena ini merupakan anak Zeus dengan Titan Metis. Tapi, Athena tidak lahir ke dunia dari perut Metis, melainkan dari kening kepala Zeus. Benar-benar proses melahirkan yang menggegerkan Olympus. Hmm, kok bisa? Athena lalu mengumumkan dirinya sebagai Dewi Peperangan dan Kebijaksanaan. Peperangan di sini lebih ke taktik dan strategi perang, bukan perang barbar seperti Ares. Sebagai Dewi Kebijaksanaan, Athena menciptakan pohon zaitun (menjadi pohon keramatnya), cara menghitung angka, dan mengajari manusia menenun kain. Hewan keramatnya adalah burung hantu dan ular. Kisah persahabatan Athena dengan Pallas sugguh mengharukan. Eits, tapi jangan remehkan Athena, bisa-bisa dia mengubahmu menjadi laba-laba atau mengubah helaian rambutmu menjadi ular. 
“Barangkali hikmahnya adalah: Sadari kapan waktunya menutup mulutmu. Atau: Terkadang hidup memang tak adil, walaupun dirimu memiliki bakat sehebat Athena. Atau mungkin: Jangan bagi-bagikan permadani dengan cuma-cuma.”

Sebagai Dewi Perang, Athena memutuskan untuk tidak menikah lho. Padahal banyak pria menggodanya, termasuk Hephaestus. Tapi bukan berarti Athena tak bisa punya anak. Lagi-lagi, kok bisa?

Seperti kataku di awal, membaca buku ini benar-benar menyenangkan. Humor-humor Percy yang jenaka membuat pembaca tidak jadi pusing dengan keruwetan hidup dan hubungan para Dewa. Membaca buku ini memberikan banyak pengetahuan baru, tentang para Dewa-Dewi Olympus tentu saja, bagaimana sejarah kelahiran mereka, sifat, simbol, kesukaan, dan hobi mereka untuk balas dendam. Saat membaca buku Percy Jackson's Greek Gods ini, aku sering manggut-manggut sendiri. Bagaimana tidak? Banyak cerita yang menjadi latar belakang atau asal-usul suatu hal. Misalnya, nasib tragis Kallisto yang berhubungan dengan adanya rasi bintang Ursa Major, asal-usul kuda, pohon zaitun, cheeseburger, pohon anggur, minuman anggur, cheeseburgers, bagaimana seruling dan harpa ditemukan, cheeseburgers, dll.


Selain itu, mata kita juga ikut dihibur lho oleh ilustrasi-ilustrasi apik John Rocco. Awalnya agak ragu beli buku ini pas lihat harga dan ukuran bukunya. Tapi isinya sepadan lah dengan harga. Atau kalua kamu tipe pembaca yang kekinian (re: suka baca ebook), kamu bisa baca Percy Jackson’s Greek Gods di iJakarta atau lewat aplikasi mobile-nya yang bisa diunduh di PlayStore. Ukurannya memang agak besar dan memakan kuota, mungkin karena gambar-gambar ilustrasi di dalamnya. Tetapi bagi demigods, hal itu bukanlah masalah. Buat kalian yang belum pernah berkenalan dengan Percy, tidak ada salahnya untuk membaca buku ini, siapa tahu bakalan kesedot ke Camp Half-Blood. Oh iya, sebenarnya aku agak ragu apakah buku ini cocok untuk pembaca muda, mengingat banyak adegan pencurian, pengkhianatan, pemerkosaan, dan bahkan kanibalisme, eheheh bercanda saja. Kesimpulan dari buku ini sih, Dewa-Dewi Olympus itu ingin dihormati. Perbuatanmu akan dibalas, baik ataupun buruk.

Images source: ilustrasi oleh John Rocco dalam buku Percy Jackson's Greek Gods

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harry Potter - Delivery Owl