Rabu, 27 Januari 2016

Fivorite Books and Five Books in Wishlist #GA2016


Post pertama di tahun 2016! Yeay! Happy New Year 2016! (telat banget -_-).
Tahun baru, saatnya baju baru. Enggak, bukan maksudnya sombong atau ingin foya-foya, baju baru cuma buat penambah semangat untuk menjalani kehidupan setahun ke depan. Lagi pula, di awal tahun dompetku udah tipis duluan. Oleh karena itu, aku kepikiran strategi licik nih! Setelah berselancar di search engine “You-Know-Who”, akhirnya ketemu kalau situs septyoup.com sedang mengadakan giveaway berhadiah t-shirt. Iya, dong, semua orang suka ikutan giveaway meskipun ada syaratnya. Aku akan melaksanakan syarat tersebut dengan sepenuh hati dan mengharap ridho dari Allah SWT. Gasssss........!!!

Salah satu hobiku adalah membaca novel. Genre favoritku adalah fantasi, sci-fi, dan distopia. Selama tahun 2015 kemarin, aku sudah baca banyak novel dengan genre tersebut. Namun, ada beberapa buku yang paling berkesan, sebut saja lima buku terbaik, yang paling menjadikan masa-masa mebacanya berkesan, penuh imajinasi, dan menyegarkan pikiranku dari rutinitas hidup yang melelahkan dan kadang membosankan. Lima buku tersebut adalah :

 1. Falcon Quinn and The Black Mirror karya Jennifer F. Boylan



Novel ini menceritakan tentang Falcon Quinn, anak berusia 13 tahun yang mempunyai sepasang mata dengan warna iris yang berbeda. Di awal cerita, Falcon bersama teman-temannya, Max dan Megan, menaiki bus ke sekolah. Anehnya, bus sekolah yang mereka tumpangi tidak berhenti untuk menjemput teman-teman mereka yang lain. Bus itu baru menurunkan mereka di depan sebuah kastil. Kastil tersebut ternyata adalah Akademi Monster. Ketiga anak tersebut terdeteksi sebagai monster.

Mereka pun menjalani semacam tes untuk menentukan jenis monster apakah mereka. Akademi tersebut berisi vampir, zombie, ghoul, frankenstein, dll. Para guru mengajarkan murid-muridnya untuk sebisa mungkin menekan sifat monster mereka agar bisa berbaur di dunia manusia.

Di sisi lain, Falcon selalu merasa dirinya tidak cocok berada di manapun, setiap orang punya kelompok sendiri, punya teman dengan minat dan hobi yang sama. Bahkan di kalangan monster pun ia tidak memiliki tempat sama sekali. Masalah lain muncul ketika para guru merasa ada yang salah dengan Falcon, ia dicurigai sebagai utusan dari Para Pengawal (pembasmi monster) dan berencana untuk membunuh Falcon.

Aku suka buku ini karena selain bertemakan fantasi, buku ini juga mengandung humor yang bisa membuatku ngakak guling-guling. Ada beberapa twist menarik sehingga aku makin semangat buat lanjut baca sampai halaman terakhir. Buku ini cocok banget sebagai bacaan ringan yang menghibur.

 2. Heroes of Olympus #5 : The Blood of Olympus karya Rick Riordan


Yup, The Blood of Olympus adalah buku terakhir dalam seri The Heroes of Olympus. Para raksasa bangkit, menyebar di sepenjuru dunia. Mereka mengumpulkan bala tentara—dewa-dewi yang terbuang dan para monster—yang rela menghancurkan demigod. Mereka memburu darah dua demigod demi membangkitkan Gaea, sang Ibu Bumi.

Ketujuh demigod pemegang ramalan berusaha bertahan hidup dari serangan serta menyatukan Perkemahan Jupiter dan Perkemahan Blasteran. Mereka bahkan tak bisa mengharapkan bantuan para dewa. Percy, Annabeth, Jason, Piper, Frank, Hazel, dan Leo pun pantang menyerah menjalankan misi tersebut.

Waktu yang dimiliki Percy dan kru Argo II tidak banyak. Pembagian tugas dilakukan, peran masing-masing ditentukan. Mereka harus bergegas mencegah kebangkitan Gaea, dalam sebuah pertarungan hidup dan mati.

Setelah selesai baca buku ini, aku merasa sedih sekaligus bahagia. Bahagia karena cerita ini begitu epic dan mengagumkan. Sedih karena harus berpisah dengan para demigods. Ah, aku selalu semangat mengikuti perjalanan para keturunan dewa-dewi Olympus ini. Kabar baiknya, Rick Riordan telah mengumumkan akan mempublikasikan buku terbarunya yang masih berkisar pada mitoogi Yunani dan Percy Jackson. Yeay!

3. Inkheart karya Cornelia Funke


Ayah Meggie—namanya Mo—memiliki kemampuan ajaib: ia bisa mengeluarkan tokoh-tokoh dari buku yang dibacanya. Sayangnya, kehadiran mereka ternyata harus ditukar dengan manusia-manusia di dunia nyata. Sembilan tahun yang lalu, Mo membaca Tintenherz. Tanpa sengaja ia memunculkan berbagai tokoh jahat buku itu, dan membuat ibu Meggie lenyap karena masuk ke buku.

Capricorn dan Basta, dua tokoh jahat dari buku tersebut, lantas menculik Mo karena ingin Mo memunculkan lebih banyak lagi tokoh jahat dari Tintenherz. Termasuk sang Bayangan, monster menakutkan yang akan bisa membunuh semua musuh Capricorn. Capricorn juga menyuruh Mo mengeluarkan harta dari berbagai buku untuk membiayai kejahatannya di dunia ini.

Maka bermunculanlah tokoh dari berbagai buku, termasuk Tinker Bell dari buku Peter Pan, Farid dari Kisah Seribu Satu Malam, troll, goblin, bahkan si prajurit timah. Lalu Capricorn memerintahkan anak buahnya untuk mencari semua cetakan buku Tintenherz hingga buku tersebut menjadi langka. Situasi makin rumit karena Meggie ternyata memiliki kemampuan yang sama dengan ayahnya!

Pertama kali nonton film Inkheart sudah suka, makanya pas liat buku ini, tanpa pikir panjang langsung beli. Desain sampulnya menurutku menarik, apalagi isinya. Mo dan Meggie merupakan pecinta buku dan ada banyak kalimat-kalimat bagus tentang buku di dalamnya. Alur cerita mengalun dengan indah sampai aku sering lupa waktu, didukung oleh beberapa gambar ilustrasi karya sang penulis. Mungkinkah aku juga bisa bertemu tokoh favoritku yang ada di dalam buku? Ahahahah... Sekarang aku geregetan ingin baca buku selanjutnya.

 4. The Darkest Minds karya Alexandra Bracken


Ketika Ruby terbangun pada ulang tahunnya yang kesepuluh, sesuatu tentang dirinya telah berubah. Sesuatu yang cukup mengkhawatirkan untuk membuat orangtuanya mengunci dirinya di garasi dan menelepon polisi. Sesuatu yang membuat dirinya dikirim ke Thurmond, 'kamp rehabilitasi' milik pemerintah yang kejam.

Dia mungkin telah selamat dari penyakit misterius yang membunuh sebagian besar anak-anak Amerika, tapi dia dan anak-anak lainnya harus berhadapan dengan sesuatu yang jauh lebih buruk: kemampuan menakutkan yang tidak dapat mereka kendalikan. Sekarang, saat berumur enam belas tahun, Ruby termasuk salah satu anak yang memiliki kemampuan paling berbahaya. Dan ketika kebenaran terungkap, Ruby pun berusaha mati-matian untuk meloloskan diri dari Thurmond.

Tapi, ada pihak lain yang bekerja, orang-orang yang tidak akan berhenti untuk menggunakan Ruby dalam perjuangan mereka melawan pemerintah. Ruby akan menghadapi pilihan demi pilihan yang buruk, yang mungkin akan berarti menyerahkan satu-satunya kesempatannya untuk hidup.

Akhir-akhir ini memang lagi suka sama distopia dan distopia yang ini keren banget. Awalnya aku tertarik dengan gambar simbol Psi di sampulnya. Meski alurnya agak lambat tapi tidak menghilangkan keseruan cerita. Kisah cintanya juga tidak banyak dan pas. Jadi ga sabar buat lanjut buku keduanya, Never Fade.

5. The Bartimaeus Trilogy #1 : The Amulet of Samarkand by Jonathan Stroud


Nathaniel, si penyihir muda, diam-diam memanggil jin berusia 5.000 tahun bernama Bartimaeus. Tugas untuk Bartimaeus tidak gampang -- ia harus mencuri Amulet Samarkand yang berkekuatan dahsyat dari Simon Lovelace, master penyihir yang kejam dan ambisius. Bartimaeus dan Nathaniel pun terlibat dalam intrik sihir yang penuh darah, pemberontakan, dan pembunuhan.

Novel ini mengambil setting di kota London yang klasik. Meskipun bertemakan sihir, tetapi sihir di sini sama sekali berbeda dengan sihir dalam Harry Potter. Kekuatan sihir berasal dari makhluk gaib seperti jin, imp, dkk dan para penyihir hanya memanfaatkan mereka dengan merapal mantra-mantra pengikat.

Nathaniel sangat berambisius untuk menjadi penyihir yang berkuasa di parlemen atau pemerintah. Segala usaha dan upaya pun dilakukannya dengan tekun. Di sisi lain, muncul sekelompok masyarakat yang ingin menggulingkan pemerintah yang dijalankan oleh para penyihir.

Sungguh hubungan yang unik antara Nathaniel dan Bartimaeus. Buku ini tidak sesuram yang aku kira, malahan seringkali aku dibikin ngakak oleh kalimat-kalimat Bartimaeus yang nyeleneh dan sarkastis. Aku juga terkesan dengan karakter Nathaniel yang berani dan pantang menyerah.


Nah, sedangkan untuk tahun 2016 ini, aku udah punya wishlist buku panjaaaaaaaaang banget. Lima buku yang paling harus aku baca dari wishlist tersebut adalah :

1.  Inkspell karya Cornelia Funke


Meskipun satu tahun telah berlalu, tak sehari pun Meggie melupakan berbagai peristiwa luar biasa dalam Inkheart, cerita yang tokoh-tokohnya keluar dari buku lalu mengubah hidup Meggie selamanya. Sedangkan bagi Staubfinger, kebutuhan untuk kembali ke dalam cerita yang asli sekarang berubah menjadi keharusan. Ketika ia menemukan pencerita jahat yang memiliki kemampuan magis untuk membuatnya masuk kembali ke cerita, Staubfinger pun meninggalkan Farid, muridnya yang masih muda, dan terjun ke Inkworld.

Farid lantas mencari Meggie, dan mereka menemukan jalan untuk ikut masuk ke cerita. Di sana keduanya bertemu Fenoglio, penulis kisah asli Tintenherz, yang sekarang tinggal di dalam ceritanya sendiri---dan mendapati cerita itu berubah banyak, malah mungkin berkembang ke arah negatif yang tak pernah dibayangkannya.

Inkspell adalah buku kedua dari seri Inkworld setelah Inkheart. Seperti yang aku tulis sebelumnya, aku sangat menyukai buku pertama dan belum tenang sebelum membaca lanjutan ceritanya. Kalau baca sinopsisnya, di buku ini giliran Meggie yang akan berpetualang di dalam buku. Wah, jadi makin penasaran!

2. Magnus Chase and The Sword of Summer karya Rick Riordan


Sejak kematian ibundanya oleh serigala bermata biru, Magnus menggelandang sendirian di jalanan Boston. Dia berusaha bertahan hidup dan melarikan diri dari kejaran polisi dan para pekerja sosial. Hingga suatu hari, lelaki yang selalu ingin dia hindari memberitahunya sebuah rahasia aneh—bahwa Magnus adalah putra dewa.

Magnus sudah sering mengalami hal gila di kesehariannya. Tapi, ternyata, mitos-mitos itu nyata. Sesosok makhluk neraka muncul menyerang Magnus. Ia menginginkan Pedang Musim Panas milik Magnus yang konon bisa mempercepat kiamat Ragnarok. Perjuangan Magnus baru saja dimulai, dan semuanya berawal dengan kematiannya.

Sejak membaca seri Percy Jackson dan Dewa-Dewi Olympia, Rick Riordan telah menjadi penulis favoritku. Cerita karangannya selalu menarik diikuti dan masa kini banget. Sebelumnya, Riordan telah membuat cerita berdasarkan mitologi Yunani, Romawi, dan Mesir. Nah, kali ini mitologi Nordik yang diangkat olehnya. Aku yang belum paham tentang mitologi tersebut, merasa wajib untuk baca buku ini.

3. The 5th Wave karya Rick Yancey


Setelah Gelombang 1, hanya kegelapan yang tersisa.
Setelah Gelombang 2, hanya orang-orang beruntung yang lolos.
Dan setelah Gelombang 3, hanya yang tidak beruntung yang bertahan.
Setelah Gelombang 4, hanya ada satu peraturan: JANGAN PERCAYA PADA SIAPA PUN.

Alien menyerbu Bumi dan menyapu habis manusia dalam beberapa gelombang. Cassie berhasil bertahan sejauh ini. Menurutnya, untuk tetap hidup, ia harus sendirian. Sampai ia bertemu Evan Walker. Cowok misterius itu mungkin satu-satunya harapan Cassie untuk menyelamatkan adiknya—atau bahkan menyelamatkan dirinya sendiri. Namun, Cassie harus memilih antara percaya atau putus asa, melawan atau menyerah, hidup atau mati.

Pengen aja baca buku distopia ini karena banyak teman sesama pecinta buku merekomendasikan buku ini. Rating di goodreads juga lumayan. Ah, yang paling membuatku tertarik, ya karena buku ini telah diangkat ke layar lebar dan mulai tayang pada bulan ini. Nonton filmnya dulu ah!

4.  The Game of Thrones karya George R. R. Martin


Saat memainkan perebutan takhta, pilihannya hanyalah menang atau mati...
Inilah negeri tempat matahari terbenam. Negeri dengan tujuh kerajaan, tempat klan-klan besar saling berebut takhta. Klan Baratheon, dengan rusa jantan bermahkota dengan warna hitam berlatar emas yang menjadi simbol. Semboyan mereka berbunyi Yang Kami Miliki adalah Amarah. Klan Stark dengan direwolf abu-abu berlatar putih es sebagai simbol dan semboyan Musim Dingin Akan Datang. Klan Lannister dengan singa emas berlatar merah tua yang angkuh dan semboyan Dengar Raunganku!

Klan Tully yang memilih lambang ikan trout melompat, warna perak berlatar biru dan merah serta semboyan Keluarga, Kewajiban, Kehormatan yang dijunjung tinggi. Klan Targaryen yang namanya diucap rakyat Tujuh Kerajaan dengan tangan gemetar, berpanji naga berkepala tiga, merah berlatar hitam, dengan semboyan Api dan Darah. Setiap klan terjun dalam pertempuran besar yang dipenuhi kepala-kepala terpancung, kuda bersimbah darah, dan tombak yang mengoyak rongga dada. Strategi dan tipu daya menjadi senjata utama mereka. Klan mana yang akan tampil sebagai penguasa?

Alasan ingin membaca buku ini karena aku sudah menonton seri filmnya duluan and I love it! Pas tau kalau salah satu penerbit akan menerbitkan terjemahannya, aku langsung excited. Sayang, harganya sebanding dengan tebal buku. Mulai nabung nih.

5.  The Revenge of Seven karya Pittacus Lore


Nomor Delapan telah pergi selamanya.
Ella diculik.
Garde tercerai-berai.
Perlawanan yang baru saja dimulai pupus sudah. Delapan sudah tiada. Ella ditawan Setrakus Ra. Masihkah ada harapan?

John, Sam, dan Sarah dalam pelarian dengan teman yang tak terduga. Seorang Mogadorian. Adamus Sutekh. Adam bilang akan membantu perjuangan kaum Loric.  Mogadorian meluncurkan rencana invasi mereka dengan memengaruhi para tokoh bumi terkemuka. Sementara itu, Enam, Lima dan Sembilan masih tersesat di rawa-rawa Florida. Berhasilkah mereka keluar dari sana? Apakah dendam membara nomor Lima akan membebaskan mereka atau justru membuat mereka semua hancur?

Ini dia seri favoritku yang lain, The Lorien Legacies. The Revenge of Seven adalah buku kelima. Di setiap bukunya, selalu ada kejutan baru dan penuh aksi menegangkan. Puas dengan empat buku pendahulunya, aku ga bakal ngelewatin buku yang satu ini.


Itu tadi lima buku yang paling berkesan di tahun 2015 dan lima buku yang harus aku baca di tahun 2016. Seneng deh, akhir-akhir ini mulai banyak novel-novel fantasi baik lokal maupun terjemahan terbit di Indonesia. Tapi dompetku sih yang ga seneng. Terakhir, Admin septyoup.com, semoga strategi licik kita sama-sama berhasil ya!

Thanks for reading and may the odds be ever in our favor!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Harry Potter - Delivery Owl